Sajari, seorang petani muda, memiliki kisah unik tentang lada. Petani berusia 33 tahun yang lahir di desa Pinang Sebatang (Sumatra) dibesarkan dalam keluarga petani dan telah akrab dengan lada sejak kecili. Baginya, lada tidak semata-mata hanya tanaman pertanian, tetapi juga sebagai media belajar tentang pertanian dan menumbuhkan harapan. Memiliki perkebunan lada kedua adalah impian Sajari.

 

Mimpi besar

Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari membantu orang tuanya di kebun, Sajari membuka kebun lada miliknya sendiri pada tahun 2004. Bagi Sajari, merawat dan mengelola kebun lada bukanlah hal yang sulit karena dia sudah banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman dari orang tuanya. Selama bertahun-tahun, ia bermimpi membuka perkebunan pertanian kedua yang dirancang dengan menggunakan sistem wanatani. Sistem ini merupakan kegiatan pengelolaan lahan dengan menanam pepohonan di lahan pertanian. Diharapkan bahwa kebutuhan dasar hidupnya dapat dia penuhi dengan mengandalkan hasil panen dari kebun, peternakan, dan kolam miliknya

“Impian saya adalah menanam lada dan tanaman lain di perkebunan saya, dan memiliki peternakan serta kolam ikan, yang akan memungkinkan saya untuk memenuhi semua kebutuhan dasar hidup. Saya ingin menghabiskan masa tua saya di rumah yang dibangun di tengah area perkebunan ini. "

Meskipun Sajari juga memiliki sumber pendapatan lain dari berternak sapi dan menjual bibit lada, namun berkebun lada tetap menjadi prioritas bagi Sajari. Pada bulan Juli 2019, impian Sajari telah terwujud ketika ia memulai perkebunan keduanya.

 

Mengubah waktu, mengubah metode

Selama 16 tahun berkebun lada, Sajari mengamati ada banyak perubahan dan perbedaan dalam sistem berkebun lada. Saat ini, petani harus mengaplikasikan berbagai pupuk dan pestisida untuk mempertahankan produktivitas tanaman lada. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan cuaca dan iklim yang ekstrim (pola curah hujan yang tidak menentu, musim kemarau panjang, dan musim tanam yang tidak dapat diprediksi) di Bangka berdampak pada kondisi kebun petani. Perubahan iklim memiliki dampak yang cukup besar di sektor pertanian. Musim kemarau 2019 berlangsung lebih lama dan menyebabkan kekeringan di banyak kebun petani. Meskipun demikian, kebun Sajari mampu bertahan dari musim kemarau yang panjang

Perubahan iklim dapat memiliki konsekuensi yang cukup besar bagi pertanian. Misalnya, musim kemarau pada tahun 2019 berlangsung lebih lama dari biasanya dan menyebabkan kekeringan di banyak perkebunan. Perkebunan Sajari mampu menahan musim kemarau yang panjang karena ia menggunakan berbagai metode tradisional yang membantu tanaman lada untuk bertahan hidup.

 

Mencari informasi lebih lanjut

Sajari sangat terbuka akan sumber informasi dari sumber lain seperti dari penyuluh pertanian atau dengan mengikuti training yang sering dilakukan oleh PT CAN.

“Saya menyadari bahwa tidak semua informasi yang saya peroleh dapat diandalkan atau bahkan spesifik tentang lada, sehingga saya selalu berharap bahwa suatu hari akan ada platform yang khusus dapat memberikan informasi dan saran spesifik terkait lada. Platform seperti ini dapat membantu petani mempertahankan kebun lada mereka. Selama tanaman lada dapat bertahan dan hidup lebih lama, maka petani tidak akan beralih untuk menanam tanaman lain."

Sajari juga menyebutkan salah satu kesulitan utama dalam menjalankan perkebunan, yaitu kurangnya akses untuk mengajukan pinjaman modal ke bank untuk memperluas dan mengoptimalkan kegiatan perkebunan lada.

“Saat ini, saya mencatat semua kegiatan yang saya lakukan di perkebunan untuk merencanakan perawatan dan kegiatan budidaya yang lebih baik. Saat ini, proses untuk mendapatkan pinjaman modal memakan waktu yang panjang dan rumit, yang membuat saya ragu untuk mendaftar. Saya berharap akan ada platform yang dapat membantu dalam proses pengajuan pinjaman modal ke bank dan memberikan akses ke sistem perbankan untuk memudahkan proses transaksi jual beli lada. "

Tanggapan serupa terkait tantangan yang dihadapi petani telah dikumpulkan. Untuk memberikan solusi terhadap apa yang petani butuhkan, SpiceUp memiliki beberapa layanan seperti pemodelan hama dan penyakit untuk memberikan peringatan dini akan hama dan penyakit yang akan menyerang, informasi perbankan, serta sistem jual beli lada dalam aplikasi SpiceUp. 

Bagikan